ACEH TIMUR | LINTAS INFO RAYAT, Mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Sagoe Meuh Ijoe, Kecamatan Idi Cut, Aceh Timur, Razali, mengaku dia bersama masyarakat korban konflik di wilayah tersebut tidak pernah menerima bantuan bibit ikan kakap dan pakan runcah yang disalurkan oleh Badan Reintegrasi Aceh (BRA).
“Aneh, bantuan sebesar 15 miliar yang diperuntukkan untuk korban konflik tidak kami tahu siapa penerimanya, padahal kami korbannya,” kata Razali yang akrab disapa Nyak Lie Maop kepada Lintas Info Rayat, Rabu, 1 Mei 2024.
Menurut Nyak Lie Maop dari sembilan kelompok nelayan penerima manfaat yang tercatat dalam bantuan BRA, satu di antaranya berada di kampungnya yaitu di Gampong Bagok Panah. Ironinya, kata dia, kelompok tersebut tidak pernah terdengar di kampungnya.
“Saya Kombatan GAM tidak mengetahui siapa penerima bantuan bibit kakap bernilai 1,7 miliar di Gampong Bagok Panah dengan nama kelompok Makmur Beusare, karena tidak pernah dengar nama kelompok itu,” kata Nyak Lie Maop.
Nyak Lie Maop mengaku juga telah kroscek terhadap nama-nama kelompok lain yang disebutkan sebagai penerima manfaat dari bantuan BRA itu. Hasilnya, kata dia, semua kelompok tersebut tidak jelas.
“Ada satu kelompok yaitu Makmur Beusare, tapi hingga sekarang kelompok tersebut tidak menerima bantuan tersebut. Kami pun tidak mengetahui ada bantuan belasan miliaran untuk kombatan GAM,” ucapnya.
Atas kondisi tersebut, Nyak Lie Maop, mendesak aparat penegak hukum baik Polda Aceh maupun Kejati agar segera melakukan penyelidikan supaya kasus dugaan proyek fiktif tersebut terang benderang.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Badan Reintegrasi Aceh, Suhendri, mengatakan pihaknya telah menyalurkan bantuan berupa bibit ikan kakap dan pakan ikan senilai Rp 15 miliar untuk korban konflik di Aceh Timur. Dia memastikan seluruh proses yang diatur negara untuk menyalurkan bantuan mereka jalani.
Suhendri mengatakan terdapat tiga komponen yang menjadi tanggung jawab BRA, yakni bekas kombatan GAM, korban konflik, dan tahanan politik serta narapidana politik saat konflik antara Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka terjadi.
Berikut daftar nama kelompok penerima bantuan:
1. Sobat Nelayan, Gampong Seunebok Baroeh, Kecamatan Darul Aman. Rp 1,750 miliar.
2. Makmur Beusare, Gampong Bagok Panah, Kecamatan Darul Aman. Rp 1,750 miliar.
3. Cabang Utama, Gampong Kuala Idi Cut, Kecamatan Darul Aman. Rp 1,750 miliar.
4. Bintang Timur, Gampong Matang Seuleumak, Kecamatan Nurussalam. Rp 2 miliar.
5. Jasa Rakan Mandum, Gampong Teupin Pukat, Nurussalam. Rp 1,5 miliar.
6. Doa Ibu, Gampong Teupin Pukat, Kecamatan Nurussalam. Rp 1,750 miliar.
7. Ka Kumatsu, Gampong Peulawi, Kecamatan Nurussalam. Rp 1,750 miliar.
8. Gudang Meuh, Gampong Meudang Ara, Kecamatan Nurussalam. Rp 1,750 miliar.
9. Raja Meujulang, Gampong Baroh Bugeng, Kecamatan Nurussalam. Rp 1,750 miliar.(Rahmat)