Lhokseumawe – Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah UIN Sultanah Nahrasiyah mengirim tiga mahasiswa sebagai presenter dalam 2nd International Conference on Islamic Studies and Educational Research (ICISER) 2025. Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid oleh UIN Raden Mas Said Surakarta.
Presenter yang terlibat adalah Zikra Maulida, Navaizul Mustajada, dan Rizka Fadhila. Ketiganya membawa isu-isu sosial ke dalam kerangka kajian tafsir.
Zikra Maulida menyampaikan hasil penelitian bertema fenomena broken home. Ia menguraikan pentingnya memahami “kerusakan keluarga” tidak sekadar dari status perceraian, tetapi dari kualitas relasi internal keluarga. Kajian tersebut menggabungkan data psikologi kontemporer dan ayat-ayat tentang keluarga dalam Al-Qur’an.
Pada kesempatan lain, Navaizul Mustajada dan Rizka Fadhila mempresentasikan refleksi keagamaan terhadap budaya kepemimpinan viral. Mereka mengangkat Q.S. An-Nisa ayat 58 sebagai dasar etika dalam memimpin, sekaligus membandingkan fenomena viralitas pemimpin melalui data dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sekretaris Jurusan IAT, Zulia Rahmi Binti Yunus, mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari pembiasaan riset di kalangan mahasiswa.
“Mahasiswa diarahkan untuk membaca realitas dan menautkannya dengan teks Al-Qur’an. Ini selaras dengan visi jurusan untuk menghasilkan sarjana tafsir yang mampu menjawab problem masyarakat,” kata Zulia.
Jurusan IAT juga secara rutin memberi ruang pembinaan akademik bagi mahasiswa melalui kelas penulisan ilmiah dan pendampingan publikasi. Partisipasi mahasiswa pada konferensi internasional menjadi bagian dari target pembelajaran yang dirancang dalam kurikulum.
Dengan keterlibatan ini, Jurusan IAT berharap riset mahasiswa terus berkembang dan memberi kontribusi pada pengembangan tafsir tematik berbasis realitas, tanpa meninggalkan prinsip-prinsip keilmuan Al-Qur’an. (RM)