ACEH UTARA I Lintas Info Rakyat, Persoalan stunting masih menjadi salah satu masalah pada gizi yang menghantui anak-anak di Kabupaten Aceh Utara. Pemerintah Kabupaten Aceh Utara melalui Dinas Kesehatan telah melakukan berbagai upaya untuk bisa menekan angka stunting.
Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Amir Syarifuddin, SKM, MM melalui Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat, Samsul Bahri, SKM, MKM, mengungkapkan penurunan angka stunting di Aceh Utara memang sudah ada penurunan, namun, pihaknya masih berupaya dalam rangka menurunkan angka stunting di wilayah kerjanya. Kita terus memberikan pemahaman kepada masyarakat betapa pentingnya melakukan kegiatan Posyandu agar dapat melakukan pemantau perkembangan balita oleh pihak Kesehatan secara baik.
Kegiatan ini harus diawali dengan penyuluhan tentang stunting dan cara bagaimana melakukan pencegahan, melakukan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan serta melanjutkan pemberian Neo Algae Daily kepada anak.
Samsul Bahri menyatakan pada hari Rabu (28/2) bahwa masyarakat dinilai sudah mengetahui stunting (gizi buruk), tetapi belum memahami sepenuhnya tentang ancaman terhadap kesehatan dan dampak buruk bagi masa depan anak. Meski pihaknya terus memprioritaskan kegiatan penanganan stunting, tetapi pemahaman masyarakat terhadap isu ini, tampaknya belum memadai harus melakukan berbagai cara dalam memberikan pemahaman terhadap pentingnya perhatian khusus terhadap penanganan stunting.
Kenapa stunting ini menjadi penting ?….
Persoalan stunting di Aceh Utara sangat penting untuk segera diselesaikan, karena berpotensi mengganggu sumber daya manusia dan berhubungan dengan tingkat kesehatan, bahkan kematian bagi anak.
Kata Samsul Bahri menurut WHO (2015) stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. Selanjutnya menurut WHO (2020) stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang / tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi irreversibel akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang / kronis yang terjadi dalam 1000 HPK.
Apakah semua balita pendek itu pasti stunting ?……
Perlu diketahui bahwa tidak semua balita pendek itu stunting, sehingga perlu dibedakan oleh dokter anak, tetapi anak yang stunting pasti pendek. Menurutnya, Dampak masalah stunting di Aceh Utara, dampak kesehatan dan dampak ekonomi.
Penyebab Stunting merupakan masalah kesehatan yang sudah ada sejak lama, seperti gizi buruk, terserang infeksi berkali-kali, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah.
Namun, penyebab stunting yang paling banyak adalah karena kekurangan gizi. Maka dari itu, kita sebagai orang tua harus tahu bagaimana cara mengatasi susah makan pada anak yang terkadang menjadi masalah umum pada anak-anak, khususnya balita.
Terdapat dua poin penting yang menjadi faktor utama terjadinya stunting pada anak, di antaranya yaitu: Kurangnya Asupan Gizi pada Ibu Selama Hamil dan Kebutuhan Nutrisi Anak Tidak Tercukupi.
Ia menambahkan bahwa kondisi ini bisa terjadi setelah kelahiran, tepatnya di saat anak di bawah usia dua tahun namun kebutuhan asupan gizinya tidak terpenuhi. Asupan yang dibutuhkan tersebut meliputi ASI dan MPASI (makanan pendamping ASI).
Selain itu, kurangnya asupan makanan juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab stunting, khususnya makanan yang kaya akan protein, mineral zinc, serta zat besi yang penting bagi anak di usia balita.
Penyebab Lainnya
Selain dari dua poin utama di atas, adapun beberapa penyebab stunting adalah sebagai berikut:
- Kurangnya pengetahuan ibu terhadap pentingnya pemenuhan gizi sebelum hamil, saat hamil, dan setelah melahirkan.
- Kurangnya persediaan air bersih dan sanitasi.
- Berat badan ibu tidak naik selama hamil atau kenaikan berat badan ibu kurang dari nilai ideal.
- Terbatasnya akses pelayanan kesehatan.
- Anak menderita penyakit yang menghalangi penyerapan nutrisi.
Ciri-Ciri Anak Mengalami Stunting adalah sebagai berikut:
- Tumbuh kembangnya lambat
- Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya
- Berat badan tidak naik bahkan akan cenderung menurun
- Kemampuan fokus dan memori belajarnya tidak baik
- Anak cenderung lebih pendiam
- Fase pertumbuhan gigi pada anak melambat
- Dalam jangka panjang, bagi anak perempuan berpotensi telat menstruasi pertama
- Anak lebih mudah terserang/terinfeksi berbagai penyakit
Stunting adalah gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi, di mana dalam jangka pendek dapat menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolisme, dan pertumbuhan fisik pada anak.
Sementara, dalam jangka panjang, dampak stunting adalah sebagai berikut:
- Kesulitan belajar
- Penyakit jantung dan pembuluh darah
- Kemampuan perkembangan kognitif menurun
- Meningkatkan risiko obesitas pada anak. Ketahui bahaya obesitas pada anak dan remaja di sini.
- Daya tahan tubuh melemah sehingga mudah terinfeksi penyakit.
Pengobatan stunting dapat disesuaikan dengan mengetahui penyebabnya, misalnya dengan memperbaiki nutrisi, pemberian suplemen, atau menerapkan gaya hidup sehat. Berikut beberapa upaya yang biasa dilakukan dokter dalam menangani stunting.
- Mengobati penyakit yang mendasarinya.
- Menyarankan dan memberikan nutrisi tambahan.
- Memberikan suplemen, umumnya berupa vitamin A, zat besi, zinc, dan yodium.
- Menyarankan keluarga untuk mengajarkan anak menerapkan perilaku hidup bersih dan memperbaiki sanitasi.
Cara mencegah stunting dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa upaya berikut ini:
- Memastikan anak memakan buah yang sehat
- Mencukupi asupan gizi sejak pembuahan sel telur hingga anak berusia 2 tahun
- Memberikan ASI eksklusif hingga bayi berumur 6 bulan
- Mengusahakan anak mendapatkan imunisasi lengkap
Kita harapkan kepada masyarakat segera untuk melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala penyakit, agar bisa segera mendapatkan penanganan sedini mungkin dari para petugas kesehatan dalam rangka mengatasi pencegahan terjadinya stunting khususnya di Aceh Utara,” Harapnya. [ADV]