ACEH UTARA – Tokoh Masyarakat Meurah Mulia Tgk.Sarjani yang merupakan politisi Partai Aceh daerah II Malikussaleh bersama Para Ulama Meurah Mulia tinjau Pembangunan lanjutan Bendungan Irigasi Kreung Pasee (DI Krueng Pase ) yang berada di Gampong Leubok Tuwe, Kecamatan Meurah Mulia Aceh Utara, Minggu (5/5/2024).
Peninjaun dilakukan pada pukul 10:05 Wib bersama dengan Para ulama Kecamatan Meurah Mulia dan Nibong, mereka antara lain Abi Uma Teungeh Kuta Batee, Abi Abdurrahman Gampong Menye Payong, Abi A.Raman Menasah Mee, Tgk. Ulul Azmi dan Tgk. Ismail (Tgk Raja) Kecamatan Nibong.
Para tokoh masyarakat dan tokoh Ulama sebelum peninjauan lokasi pembangunan setempat berziarah ke Makam Ulama Tgk Abdul Jalil ( Tgk Samakurok ) di Gampong Paya Kambuk Kecamatan Meurah Mulia.
Berziarah ke makam ulama dengan tujuan untuk mendapatkan keberkahan dan kelancaran dalam Pembangunan lanjutan bendungan Irigasi Krueng Pasee yang terbengkalai sejak tahun 2023.
Dalam kesempatan tersebut pada pusaran makam ulama Tgk Samakurok diawali dengan doa bersama di lanjutkan dengan santunan anak yatim yang disantuni langsung oleh Sarjani atau sering disapa Imum Jon Anggota DPRA terpilih pemilu 2024.
Usai doa bersama dilanjut dengan Peninjauan lokasi, dilakukan guna melihat langsung proses pengerjaan yang sedang berlangsung serta melakukan tepuk tepung tawar di lokasi proyek pembangunan lanjutan kreung pasee dan di tutup dengan tahlilan Yasin serta doa bersama di tempat pembangunan proyek Krueng Pasee.
Pembangunan kembali bendungan pasca dihantam banjir pada tahun 2020, sempat terhenti pada akhir 2022, harapan baru mulai terlihat bagi para Petani di delapan Kecamatan di Kabupaten Aceh Utara dan satu kecamatan Blang Mangat wilayah Pemko Lhokseumawe tidak dapat bercocok tanam sejak tiga tahun terakhir akibat pembangunan bendungan Krueng Pase terhenti atau mangkrak.
“lebih dari tiga tahun petani di delapan kecamatan di Aceh Utara tidak bisa turun kesawah karena tersendatnya penyelesaian pembangunan bendungan Krueng Pase,” kata Sarjani atau Imum Jon.
Imum Jon Berharap pembangunan ini tidak terkendala lagi dan terus berjalan dengan lancar karena mangkrak sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat di sembilan kecamatan baik di Kabupaten Aceh Utara maupun Kota Lhokseumawe, mengingat mata pencaharian warga setempat adalah dari sektor pertanian,” kata Imum Jon
Akibat mangkraknya proyek tersebut, kata Imum Jon, ribuan nasib petani yang ada di delapan kecamatan di wilayah Aceh Utara yakni Kecamatan Matangkuli, Tanah Luas, Nibong, Meurah Mulia, Syamtalira Aron, Samudera, Syamtalira Bayu dan Tanah Pasir serta Kecamatan Blang Mangat di Kota Kota Lhokseumawe harus menelan pahit.
Ditempat berbeda, Abi Muhib (Cot Seunira) Anggota DPRK Aceh Utara, meminta maaf karena tidak dapat hadir dalam peninjauan tersebut, lantaran ada kegiatan yang tidak dapat dihindari.
“Saya minta maaf karena saya tidak bisa hadir dalam acara tepuk tepung tawar dan doa bersama di proyek pembangunan Krueng Pasee.
Abi Muhib berharap pembangunan bisa diselesaikan tepat waktu dan bermanfaat bagi masyarakat. Abi Muhib juga meminta keseriusan semua pihak dalam upaya percepatan penyelesaian pembangunan bendungan tersebut, [Ms].